Komisi IV minta Pemkab Kulon Progo buka akses jalan Puskesmas II Temon

Komisi IV DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta pemerintah setempat membangunkan akses jalan menuju Puskesmas II Temon yang banyak dikeluhkan oleh pasien dan keluarga pasien.

Ketua Komisi IV DPRD Kulon Progo Istana di Kulon Progo, Senin, mengatakan Komisi IV akan memetakan berbagai persoalan Puskesmas II Temon dan akan segera mengkomunikasikan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

"Hal yang mendesak diselesaikan yakni akses jalan menuju Puskesmas II Temon. Hal ini sangat penting, jangan sampai pasien menuju puskesmas menjadi sulit," kata Istana usai melakukan monitoring Puskesmas II Temon.

Menurut dia, pemkab bisa membuka akses jalan sisi timur menuju Puskesmas II Temon memakai tanah lapangan dan beberapa lahan milik warga, maka akses menjadi bagus.

"Puskesmas II Temon akan menjadi tampak, dan akan akan ada papan besar, sehingga instalasi gawat dararut (IGD) akan optimal," katanya.

Istana juga mengapresiasi Puskesmas II Temon meski baru satu tahun, tapi sudah luar biasa dalam pelayanan dengan menerapkan standart operasional pelayanan (SOP).

"Kami mempersilakan Puskesmas II Temon untuk mengoptimalkan fasilitas yang ada. Kami juga mengapresiasi untuk tetap semangat, dan selalu ramah kepada pasien," katanya.

Anggota Komisi IV DPRD Kulon Progo Muhtarom Asrori menilai saat pembangunan Puskesmas II Temon, pemkab tidak memperhitungkan secara cermat kondisi lahan. Sehingga bangunan puskesmas juga kurang maksimal dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Perencanaan yang dilakukan oleh pemkab, terkadang tidak melihat luas lahan dan lokasi lahan," katanya.

Kepala Puskesmas II Temon Isti Alfradiantina mengakui akses jalan menuju Puskesmas II Temon sangat sulit, sehingga banyak dikeluhkan oleh pasiesn dan keluarganya. Misal, dari jalan Nasional Yogyakarta-Purworejo, tempatanya di Mlangsen kondisi jalan melengkung sehingga sangat berbahaya bagi pengguna jalan. 

Kemudian dari Balai Desa Palihan keselatan kondisi jalan bergelombang karena angkutan material. Jalan samping Balai Desa Sindutan ke puskesmas juga sulit.

"Kami berharap ada solusi atas permasalahan ini. Saat ini, jumlah pasien turun drastis dibangdingkan di lokasi terdahulu," katanya.